Tuesday, September 15, 2020
Filosofi Desain Helm Pebalap Binaan Astra Honda
Sunday, September 13, 2020
Air Bersih dan Sembako untuk Gunungkidul dari JNE Yogyakarta
Seputar Semarang, Setiap tahun di musim kemarau beberapa daerah di Kabupaten Gunungkidul mengalami kekeringan. Salah satunya adalah Dusun Tungu, Kalurahan Girimulyo, Kapanewon Panggang, Kabupaten Gunungkidul. Hal ini mengundang kepedulian JNE untuk membantu warga Tungu yang dilanda kekeringan.
JNE Yogyakarta melakukan dropping air bersih dan sembako bagi warga Tungu. Sebanyak 50 tangki air bersih atau 250.000 liter dibagikan untuk 1068 jiwa di 10 RT pada Selasa (8/9).
JNE Yogyakarta juga memberikan lima buah wastafel yang ditempatkan pada fasilitas umum di dusun Tungu yaitu Balai Desa, Sekolah dan Masjid. Fasilitas ini disediakan agar masyarakat semakin rajin melakukan aktifitas cuci tangan sebagai salah satu bentuk pencegahan covid-19.
Selain air bersih JNE Yogyakarta memberikan 65 paket sembako bagi warga kurang mampu yang terdampak covid-19. Seluruh bantuan tersebut diterima oleh Suprihatin, Kepala Dusun Tungu didampingi oleh perangkat desa setempat.
Marsudi, Head Of Regional Jateng-DIY juga turut hadir dan mengapresiasi kegiatan sosial yang dilaksanakan oleh JNE Yogyakarta tersebut. Ia sekaligus menghimbau warga Tungu turut menjalankan protokol kesehatan mulai dari lingkup terkecil yaitu membiasakan keluarga untuk cuci tangan agar pandemi segera berlalu.
Adi Subagyo, Kepala Cabang JNE Yogyakarta yang menyerahkan secara simbolis bantuan air dan sembako untuk warga juga berpesan semoga bantuan dari JNE ini bermanfaat. Adi juga berharap masyarakat Tungu mendoakan JNE agar selalu diberikan kelancaran dan kemudahan dalam mengemban amanah masyarakat.
Adi menjelaskan bahwa kegiatan bakti sosial merupakan salah satu upaya Adi untuk terus menanamkan rasa syukur serta kepekaan karyawan JNE terhadap lingkungan sekitar. “Mungkin bagi teman-teman yang turut serta dalam bakti sosial hari ini air bukanlah sesuatu yang berharga karena bisa kita dapatkan melimpah, namun bagi warga disini air sangat berharga karena untuk satu tangki air 5000 liter mereka harus mengeluarkan biaya Rp. 150.000,” jelas Adi.
Adi juga berharap para karyawan meningkatkan rasa syukur atas kenikmatan yang telah diperoleh setiap hari. Selain itu para ksatria dan srikandi JNE juga harus peduli terhadap sesama karena sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain. (min)
Wednesday, January 22, 2020
Pengembang Masih Kesulitan Menjual Rumah
Wakil Ketua DPD Real Estate Indonesia (REI) Jateng Bidang Pertanahan, Wibowo Tedjo Sukmono mengatakan bahwa penjualan pameran kali ini masih didominasi oleh rumah tipe menengah ke bawah dengan kisaran harga di bawah Rp 750 jutaan. Sedangkan omzet yang diperoleh memang lebih sedikit, namun potensi penjualan tahun ini jauh lebih baik dari 2019.
Menurutnya, kondisi politik dan makro ekonomi Indonesia yang mulai stabil akan membuat bisnis properti tumbuh lebih baik. Kemudian, pasca pameran pihaknya juga akan melakukan follow up secara terus menerus agar pembeli yang sebelumnya tertarik bisa segera melakukan akad pembelian.
"Saya merasakan tahun ini akan jauh lebih baik dari sebelumnya. Tahun ini, suhu politik lebih stabil. Selain itu, kondisi makro ekonomi juga sama," ujarnya di sela sela pentupan pameran kemarin.
Awal tahun ini, menjadi momen yang pas bagi masyarakat untuk segera membeli rumah. Pasalnya, harga yang ada dipastikan akan naik sekitar Februari-Maret mendatang. Lagipula suku bunga KPR juga rendah yakni di kisaran 6–7 persen yang disediakan oleh bank juga menjadi peluang untuk memiliki rumah idaman keluarga. "Kenaikan suku bunga bank biasanya akan terjadi di Februari–Maret 2020 dengan kisaran kenaikan antara 5–10 persen," ujarnya.(*)
Saturday, March 31, 2018
Jasa Antar Barang Jadi Solusi Di Tengah Kesibukan
Ditemukan Harta Karun di Candi Gedongsongo
Friday, March 23, 2018
Rica-Rica Telur Ayam Penghangat Tubuh
Rica telur ayam, rasanya benar-benar nendang dan mak nyus, hangat dilidah. Aroma bumbu rempah, campuran lada, kemiri dan lainnya sangat cocok dengan lidah Indonesia. Rasa pedas yang dihidangkan tidak hanya berasal dari cabai, melainkan bumbu rempah yang khas. Untuk ruca-rica telur, bisa memilih telur ayam atau bebek.
“Rica-rica ayam dan telur disini, beda dengan di tempat lain. Di sini, diolah dengan improvisasi bumbu rempah dari nol. Jadi bumbu rempah kami padukan, bumbu yang jarang dipakai di tempat lain, kami pakai disini. Yang jelas tidak menggunakan MSG,” ujar Didie Sang pemilik cafĂ©.
Didie memiliki resep masakan khusus. Yang pasti untuk bumbu rempah, memakai cabai dan lada. Serta bumbu-bumbu lain yang dipadukan sesuai dengan jenis makanan yang dihidangkan. Hal ini yang membuat tubuh terasa hangat setelah mengonsumsi hidangan tersebut.
Tren masyarakat saat ini, lebih senang dengan makanan pedas. Jadi pedasnya ada level satu sampai sepuluh. Ini bisa dipilih. Soal harga bersahabat mulai dari Rp 15 ribu per porsi.
Rasa pedas makanan yang dihidangkan bukan tradisional khusus Jawa atau manapun, melainkan rasa pedas bumbu rempah alami ala masakan nenek moyang dulu. Yang membuat pelanggan datang kembali, karena mereka menemukan rasa masakan tempo dulu. Makanan dengan bumbu yang jarang dipakai di restoran lain.
Selain itu, makanan di Home Cafe ini dijamin sehat. Tidak menggunakan MSG dan hanya menggunakan bumbu rempah. Bahkan minyak yang ada pada makanan, berasal dari bumbu rempah seperti kemiri.
Sementara itu, untuk bahan makanan telur menggunakan dua jenis, yakni telur ayam dan bebek. Untuk daging ayam menggunakan ayam pejantan, bukan ayam pedaging biasa. Ayam tersebut dipilih, karena teksturnya pas, tidak keras seperti ayam kampung atau ayam pedaging horn dengan tekstur terlalu lunak.
Dalam memasak daging ayam, dilakukan tiga tahap. Semua sehat, masaknya juga pakai arang. Semua daging dimasak tiga kali, yang pertama direbus dulu pakai arang. Arang dipakai, karena bersifat karbonaktif yang mampu mengikat racun, protein jahat dan minyak berlebih. Sesudah itu, air dibuang, dan daging dicuci lagi lalu dimasak pakai bumbu rempah.
Nah, setelah pakai rempah, yang ketiga daging baru dimasak sampai pada tahap penyajian. Pengunjung siap menyantap makanan hangat tersebut. Makanan bisa dinikmati layaknya di rumah sendiri. Pelanggan bisa memilih tempat makan dimanapun, di teras rumah atau diruang tamu. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan karena konsepnya makanan sehat.
Wednesday, May 9, 2012
Ribuan para twibi (penggemar CherryBelle, Red) dan Smashblast (penggemar SM*SH, Red) Kota Semarang dan sekitarnya benar-benar terpukau oleh aksi boyband dan gilrband yang kini menjadi icon kawula muda ini.